19 Januari 2010

Mekanisme Pengerjaan Lembar Tugas Materi Pengantar Filsafat

     Para pasis Dikreg 48 Seskoad, saya akan sampaikan beberapa hal berkaitan dengan pengerjaan lembar tugas Pengantar Filsafat, sebagai berikut:

  1. Penilaian atas produk pasis dibagi 2, yaitu: produk tertulis dengan nilai maksimal 60 (Enam Puluh) dan interaksi akademis dengan nilai maksimal 40 (Empat Puluh). Dengan demikian nilai tertinggi yang dapat diraih setiap pasis adalah 100 (Seratus).
  2. Interaksi akademis dilakukan melalui ruang “Seskoad Korespondensi” di http://www.facebook.com. Untuk mengikuti interaksi akademis di ruang ini, pertama-tama pasis harus memiliki account facebook. Setelah itu kirim undangan (invite) kepada heimas1123@gmail.com dengan pesan : Pasis (Nama)/Nosis-Sindikat, contoh: Pasis Deni Rejeki/48007-15. Selanjutnya saya sebagai admin akan mengirimkan undangan kepada pasis agar bisa memasuki ruang interaksi akademis yang berlogo seperti gambar dibawah ini. Logo Seskoad Korespondensi
    Atau agar lebih mudah, pasis buat account facebook (bagi yang belum punya) selanjutnya add saya (Heri Marjaga Siagian) sambil mengirim pesan berupa nama dan nosis. Selanjutnya pasis dapat memberikan pendapat atas persoalan yang dilemparkan oleh admin sesuai dengan lembar tugas. Ruang ini bersifat rahasia, hanya yang diundang oleh admin yang dapat masuk, melihat dan memberikan tanggapan. Oleh karenanya pasis harus terlebih dahulu mengundang admin melalui account facebook yang pasis miliki, agar admin bisa mengundang balik untuk memasuki ruang interaksi akademis ini.
  3. Interaksi akademis dilaksanakan dengan memberikan pendapat/tanggapan terhadap setiap persoalan yang ditanyakan, pasis diwajibkan untuk memberikan sekurang-kurangnya 3 pendapat/tanggapan, sbb:
    • Pendapat/tanggapan terhadap persoalan, dengan terlebih dahulu menulis dibagian atas  sbb: Pendapat Pasis Deni Rejeki / 48007-15   Bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla.
    • Pendapat/tanggapan mendukung terhadap pendapat salah seorang pasis dengan terlebih dulu menulis dibagian atas sbb: Pendapat/tanggapan mendukung Pasis Deni Rejeki / 48007-15 atas pendapat/tanggapan Pasis Ruby Hutajulu / 48100-05  Bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla.
    • Pendapat/tanggapan menolak terhadap pendapat salah seorang pasis dengan terlebih dahulu menulis dibagian atas sbb: Pendapat/tanggapan menolak Pasis Ruby Hutajulu / 48100-05 atas pendapat/tanggapan Pasis Efrizon / 48050-10  Bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla . . bla.
    • Pasis dapat memberikan lebih dari 1 untuk tanggapan mendukung maupun tanggapan menolak, serta akan mendapat kredit point nilai.
  4. Setiap pendapat/tanggapan dalam interaksi akademis memuat minimal 100 dan maksimal 150 kata, dengan disertai dengan argumen yang berdasar (referensi, fakta, contoh, dlsb) untuk menguatkan pendapat/tanggapan yang pasis berikan. Pendapat/tanggapan yang berkembang dalam interaksi akademis selanjutnya menjadi rujukan setiap siswa dalam mengerjakan produk tertulis. Melalui interaksi akademis ini, Prof. Juhaya S. Praja selaku pengampu materi akan dapat melihat sejauh mana pemahaman dan kedalaman pasis berkaitan dengan materi Pengantar Filsafat, dan diharapkan Prof Juhaya dapat menyampaikan ulasan akademis pada saat beliau menyampaikan materi Teori Nilai pada tahap II (in campus). Adapun beberapa ketentuan dan penilaian interaksi akademis sbb:
    • Untuk memudahkan pemberian tanggapan, pasis diharapkan sudah mengundang admin melalui account facebook secepatnya. Tanggapan awal terhadap setiap persoalan diharapkan sudah selesai pada akhir Januari 2010, sehingga pasis tidak saling menunggu untuk memberikan tanggapan lanjutan baik yang bersifat mendukung maupun menolak.
    • Pendapat/tanggapan < dari 100 kata mendapat nilai 0,5.
    • Pendapat/tanggapan 100-150 kata mendapat nilai 1,5.
    • Memberikan argumen tanpa didukung rujukan/dasar yang memadai  mendapat tambahan nilai 0,5.
    • Memberikan argumen dengan didukung  rujukan/dasar yang memadai mendapat tambahan nilai 1,5.
    • Memberikan pendapat/tanggapan tambahan akan mendapat tambahan nilai 0,5 untuk setiap pendapat/tanggapan (mendukung/menolak).
    • Nilai maksimal untuk setiap persoalan adalah 10, untuk 4 persoalan nilai maksimal 40.
  5. Produk tertulis dibuat dalam bentuk bebas dengan jumlah kata 300 s/d 400 kata untuk setiap persoalan. Dalam menjawab setiap persoalan, pasis diwajibkan untuk mencantumkan sekurangnya 1 referensi buku/jurnal dan 1 referensi internet. Esensi yang ingin dinilai dalam produk tertulis adalah bagaimana pasis menjelaskan/menyampaikan pendapat/tanggapan dengan argumentasi yang berdasar dan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis serta fokus pada persoalan yang ditanyakan. Adapun beberapa ketentuan dan penilaian produk tertulis adalah sbb:
    • Produk tertulis dibuat dalam bentuk hardcopy yang dikumpulkan sesuai waktu yang ditentukan dalam lembar penugasan, dan dalam bentuk softcopy yang dikirimkan selambat-lambatnya sesuai dengan tanggal yang ditentukan dalam lembar tugas ke alamat: depjuang.seskoad@yahoo.co.id cc seskoad2seskoad@gmail.com.
    • Penulisan referensi sesuai dengan ketentuan dalam pembuatan Taskap.
    • Setiap persoalan mendapat nilai maksimal 15, untuk 4 persoalan mendapat nilai maksimal 60.
    • Jawaban persoalan < 300 kata akan mendapat nilai 2.
    • Jawaban persoalan 300 – 400 kata akan mendapat nilai 5.
    • Menyertakan referensi buku/jurnal akan mendapat tambahan nilai 2,5. Menyertakan referensi buku/jurnal lebih dari 1 akan mendapat tambahan nilai 0,5 untuk setiap buku/jurnal.
    • Menyertakan referensi internet akan mendapat tambahan 1. Menyertakan referensi internet lebih dari 1 akan mendapat tambahan nilai 0,25 setiap referensi (alamat sumber harus jelas dan dapat diakses)
    • Memberikan argumen tanpa didukung rujukan/dasar yang memadai akan mendapat tambahan nilai 1.
    • Memberikan argumen dengan didukung rujukan/dasar yang memadai akan mendapat tambahan nilai 4.

    Demikian informasi tentang pengerjaan lembar tugas Pengantar Filsafat, apabila ada hal-hal yang kurang jelas agar menanyakan melalui kolom komentar dalam blog ini. Selamat bekerja.

Baca selengkapnya . . .

Trik Mengerjakan Penugasan pada Tahap Korespondensi

     Pada tahap korespondensi Pasis harus menyelesaikan 53 lembar penugasan, bahkan ada juga lembar penugasan yang menuntut lebih dari 1 produk, seperti halnya materi kepemimpinan yang menugaskan 3 produk kajian (kajian kepemimpinan satuan, kajian kepemimpinan tokoh luar negeri dan kajian kepemimpinan tokoh dalam negeri). Apabila dihitung waktu sejak pasis kembali ke satuan pada tanggal 21 Januari 2010  s/d waktu paling akhir pengumpulan produk pada tanggal 23 Maret 2010 maka waktu yang tersedia bagi pasis adalah 61 hari. Bisa kita bayangkan betapa padatnya jadwal pasis selama tahap korespondensi.

     Pimpinan Angkatan Darat juga telah menaikkan standar nilai bagi pasis Dikreg 48, yakni: minimal 80, sehingga saya tidak bisa membayangkan bagaimana pontang-pantingnya pasis untuk menyelesaikan produk. Pimpinan juga telah menegaskan bahwa pelaku plagiat  tidak akan diberi ampun. Dan memang sudah sepantasnya Pasis Dikreg Seskoad haram  melakukan tindakan plagiat, karena mempertaruhkan kehormatan dan martabat yang harus dijunjung tinggi setiap perwira. Esensi plagiat adalah mengakui pendapat atau gagasan orang lain sebagai miliknya, atau juga menuliskan pendapat atau gagasan tanpa menyebut sumbernya sehingga pendapat atau gagasan seolah-olah adalah miliknya. Dalam etika akademis, kita tidak perlu meminta ijin secara lisan untuk menggunakan pendapat atau gagasan orang lain, cukup mencantumkan sumber sesuai aturan penulisan yang berlaku umum. Saya mewanti-wanti kepada pasis untuk tidak menganggap sepele masalah plagiarisme ini. Lebih baik pasis menempuh jalan yang sulit dan berat tetapi terhormat daripada jalan yang mudah dan ringan tetapi hina. Ingat berapa besar pengorbanan pasis dan doa anak istri yang mengiringi hingga para perwira mendapat kehormatan menjadi Pasis Dikreg Seskoad. Penyesalan dikemudian hari tidak ada gunanya. Lalu bagaimana sebaiknya pasis menyiasati tuntutan tugas pendidikan yang demikian berat namun waktunya terbatas.

     Kuncinya adalah kerjasama. Seperti filosofi sapu lidi, sebatang lidi sangatlah sulit ketika akan membersihkan dedaunan yang ada di halaman, namun ketika sekelompok lidi-lidi membentuk suatu kesatuan yang barnama sapu lidi, maka tugas membersihkan dedaunan menjadi jauh lebih mudah dilaksanakan. Dengan filosofi itu pasis bisa membangun kebersamaan untuk melaksanakan tugas pendidikan selama tahap korespondensi. Saya menyarankan menggunakan metode: Bahu membahu menyiapkan input, mandiri melakukan proses, efektif mendapat output

     Menyiapkan input. 53 materi pelajaran dipertanggung-jawabkan kepada 209 pasis, dengan demikian 1 materi pelajaran menjadi tanggung jawab 4 orang pasis untuk menyiapkan input yang dibutuhkan sesuai dengan tuntutan yang dikehendaki persoalan. Input yang disiapkan, misalkan: data/fakta, teori, pernyataan, argumen, contoh peristiwa, dsb. Menyiapkan input yang memadai bagi suatu tulisan argumentatif/analitis memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga bila setiap pasis harus menyiapkan input sendiri-sendiri maka dapat dipastikan pasis tidak akan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan, atau seandainya mampu menyelesaikan tugas maka patut dipertanyakan seperti apa kualitas produk yang dibuat pasis. Dengan memberikan tanggung jawab penyiapan input secara bahu membahu maka beban pasis untuk menyiapkan input akan menjadi semakin ringan. Dan diperlukan secara perorangan pasis masih dapat menambahkan input tambahan untuk lebih meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kemampuan akademis masing-masing. Misalkan ditentukan waktu 1 minggu untuk menyiapkan input, maka dalam satu minggu itu seluruh 53 lembar penugasan sudah siap inputnya. Untuk mendukung hal ini, pasis dapat menggunakan ruang di website Dikreg 48 ( yang saya dengar sudah ada), atau fasilitas lain seperti facebook, dsb.

     Melakukan proses. Ini adalah tahap dimana pasis membuat tulisan, melakukan analisis hingga memberikan argumen. Sekalipun input yang digunakan sama, namun bisa dipastikan kemungkinan tulisan/analisis/argumen yang sama amat sangat kecil bila pasis mengerjakannya secara mandiri/perorangan dengan bahasa sendiri. Melakukan proses ini tentunya akan sangat terbantu dengan input yang memadai, proses penulisan/analisis/argumen akan lebih mudah dan cepat.

     Output yang diharapkan adalah hasil karya pasis secara pribadi, yang menunjukkan kualitas diri dan intelektual masing-masing pasis. Output ini mudah-mudahan dapat dicapai sekalipun tampaknya pekerjaan yang dibebankan kepada pasis sepertinya melebihi kapasitas.

     Mudah mudahan dengan metode seperti ini, pasis dapat mengerjakan tugas pendidikan secara optimal dan mengamankan kebijakan pimpinan Angkatan Darat dengan melaksanakan tugas pendidikan ini secara sungguh-sungguh, bertanggung-jawab dan bermartabat. Selamat belajar.

Baca selengkapnya . . .

18 Januari 2010

Dikreg Seskoad Tahap I Korespondensi

     Tahun ini akan dilaksanakan Dikreg model korespondensi khusus untuk tahap I (lk 3 bulan). Model ini pernah dilakukan pada Selapa dan juga pada KSPS (Kursus Strategi Perang Semesta). Sekalipun TNI AD pernah menyelenggarakan model pendidikan korespondensi, namun kelihatannya TNI AD belum mampu mengatasi kendala mendasar model pendidikan ini, yakni masalah interaksi, baik antara dosen dengan siswa maupun antar sesama siswa. Sebagai contoh, selama korespondensi materi yang diberikan hanya materi yang bersifat teori, sementara materi yang bersifat diskusi diberikan pada tahap II (in campus). Apakah metode diskusi tidak bisa dilaksanakan pada tahap korespondensi ? Tentu saja bisa.

     Sekarang ini bukan lagi menjadi hal yang sulit melakukan interaksi pada ruang berbeda dan waktu berbeda. Pada awal belum ada teknologi interaksi dilakukan pada ruang dan waktu yang sama. Dengan ditemukannya telepon, manusia mulai bisa berinteraksi pada ruang yang berbeda namun waktunya sama, dengan kehadiran internet interaksi semakin menarik karena bisa menampilkan audio dan visual, tidak semata audio saja. Internet juga memungkinkan manusia untuk berinteraksi pada ruang dan waktu yang berbeda contohnya fasilitas docs google yang memungkinkan kita melakukan online collaborations. Misalnya, dulu kalau Pasis ditugaskan membuat semacam tulisan kelompok, biasanya ketua kelompok membagi tugas si A membuat bab I, si B membuat bab II, dst. Ketika tulisan tersebut digabungkan, ternyata isi antar bab saling tidak menyambung ( Jaka Sembung Bawa Golok), karena para pasis biasanya mengerjakan tugas sambil IB. Dengan online collaborations hal itu tidak perlu terjadi, karena sekalipun para pasis mengerjakan di tempat yang berbeda, mereka dapat mengerjakannya bersama-sama. Ketika si A membuat Bab I, dia dapat langsung melihat apa yang dikerjakan si B, si C, dst. Demikian juga si B dapat melihat pekerjaan si A dan si C.

     Secara pribadi saya prihatin dengan tingkat kepedulian para perwira yang rodo sepuh terhadap implementasi teknologi dalam kehidupan militer sehari-hari. Banyak kemudahan dan kecepatan bahkan penghematan yang dapat kita peroleh dari teknologi, tapi masalahnya banyak diantara kita yang masih butek (buta teknologi) dan gaptek (gagap teknologi). Kalau perwira lulusan 80 an masih banyak yang butek bin gaptek, mudah-mudahan untuk perwira lulusan 90 sudah jauh lebih baik, dan untuk lulusan 2000 sudah sadar teknologi semua. Kalau tidak, maka Angkatan Darat kita ini akan semakin terpuruk saja (mudah-mudahan tidak menjadi seperti Dinosaurus – dahulu kala pernah ada yang namanya TNI AD).

     Dalam kapasitas saya sebagai dosen, untuk materi yang saya pegang (di Departemen Juang) saya akan coba untuk mewajibkan interaksi berupa diskusi (ruangnya sedang saya pertimbangkan apakah di blog ini atau akan saya buat ruang diskusi di facebook). Mudah mudahan ini bisa mentriger kesadaran para perwira lainnya, khususnya rekan rekan dosen dan Seskokad. Saya memimpikan suatu ketika ada Dikreg Seskoad Virtual agar seluruh perwira TNI AD pernah merasakan pendidikan Seskoad tanpa harus ada seleksi-seleksi lagi. Mudah-mudahan . . . . , Mari para perwira muda kita wujudkan itu.

Baca selengkapnya . . .