14 Maret 2009

Petunjuk Perencanaan (Jukcan)

Teori dasar : (Bujuklap tentang Komando Pengendalian Operasi - Skep Kasad No: Skep/34/I/1986 tanggal 14 Januari 1986)

1.  Jukcan komandan biasanya berisi:

a.  Tugas pokok nyataan kembali (tunyali) sebagai hasil ATP komandan.

b.  Rencana umum komandan.

c.  Hal yang dianggap komandan penting yang harus diperhatikan secara khusus oleh para perwira staf.

d. Bila dikehendaki komandan cara bertindak yang perlu dikembangkan.

Pada tahap ini komandan belum akan memilih suatu cara bertindak tertentu, karena pemilihan itu akan mengakibatkan perkiraan staf tidak obyektif, kecuali komandan atasan secara khusus menentukan cara bertindak tertentu yang harus  digunakan oleh satuan yang bersangkutan.

2.  Keluasan dan kedalaman jukcan komandan untuk stafnya berbeda-beda. Hal ini tergantung dari tupok yang diterima, jumlah dan kualitas keterangan yang ada, keadaan yang dihadapi dan pengalaman komandan yang bersangkutan. Faktor seperti pengalaman staf, pengetahuan staf tentang satuan bawahan, medan, musuh dan hubungan antara staf dengan komandan akan banyak pula mempengaruhi kualitas jukcan komandan

3.   Pada mulanya jukcan komandan biasanya sifatnya masih kurang lengkap, akan tetapi dengan didapatnya lebih banyak keterangan, maka petunjuk ini akan dikembangkan dan diperluas.

4.   Jukcan komandan ini sebenarnya tidak terbatas pada suatu langkah tertentu saja pada urutan tindakan dalam pengambilan keputusan, tetapi yang harus diperhatian adalah: bahwa jukcan harus mendahului dan merupakan landasan bagi perkiraan staf.

5.   Meskipun bentuk baku jukcan tidak ada, tetapi biasanya akan meliputi:

a.  Pengantar.

b.  Tugas pokok nyataan kembali.

c.  Keadaan yang dianggap penting tentang: musuh; medan atau daerah operasi; pasukan tetangga; perkuatan yang diterima.

d.  Rencana keinginan atau konsep umum komandan yang harus dikembangkan oleh staf, hal ini dapat terdiri dari: rencana taktis secara umum termasuk penggunaan bantem, banpur dan gerilya; pemanfaatan perlawanan atau bantuan rakyat (teritorial); bantuan administrasi.

e.  Penekanan lainnya yang diperlukan seperti: keterangan-keterangan lain yang diperlukan (UUK dan PIL) untuk melengkapi pengambilan keputusan komandan nantinya; faktor pengamanan baik selama perencanaan maupun selama  operasi berjalan; penekanan tentang personel dan logistik; bantuan terhadap rakyat, penyaluran pengungsi dan lain-lain yang dianggap perlu.

f. Penutup yang dapat meliputi tentang: pengeluaran perintah peringatan atau persiapan; kesempatan bertanya; penentuan saran staf masuk.

6.   Apabila keterangan atau informasi yang diperlukan lebih pasti sudah didapat, suatu jukcan dapat diberikan lagi (tidak terbatas pada satu kali saja).

7.    Dalam membagi waktu yang tersedia, komandan memperhitungkan atau mempertimbangkan: waktu yang tersedia bagi markas komando yang bersangkutan dalam menyelesaikan perencanaannya, biasanya 1/3 dari waktu yang tersedia dipakai untuk perencanaan; operasi pada saat  itu yang meliputi tentang musuh, medan, jenis atau macam operasi, jarak pos komando dan pos komando atasan,  pengintaian atau rencana pengintaian yang diperlukan; kemampuan perwira staf yang bersangkutan dalam penyelesaian rencananya baik berdasarkan pengalaman operasi maupun latihan-latihan.

 

Contoh Jukcan Komandan dalam Aksi Hambat.

Pengantar:

     Para perwira staf sekalian, saya baru kembali dari markas Brigade menerima perintah operasi dari Komandan Brigade. Saya telah mempelajari tugas ini dengan seksama dan pada kesempatan yang baik ini, kalian saya kumpulkan untuk menerima petunjuk-petunjuk saya berkaitan dengan tugas yang akan kita laksanakan. Cermati apa yang saya sampaikan, jadikan dasar dan pedoman kalian dalam merencanakan operasi. Kesempatan bertanya saya berikan setelah saya selesai menyampaikan petunjuk.

1.  Tugas Pokok. Yonif 357/Tual dengan perkuatannya melaksanakan aksi hambat mulai 100600 MEI 202H disepanjang poros SABANDAR – KARI – MADI, menghambat dan menahan gerak maju musuh di GH I (TAJI MALELA Kompleks) selama 5 hari, menahan dan menghambat gerak maju musuh di GH II (TAPAK SUCI Kompleks) selama 5 hari dalam rangka pertahanan Brigif 35/Spirit.

2.   Situasi.

a.    Musuh. Musuh yang kita hadapi adalah Menif 555 Negasor dengan perkuatannya terdiri dari 3 Yonif, yaitu: Yonif 5551, Yonif 5552, Yonif 5553(-), diperkuat Ki Kav Tank 251, Yon Armed 251/76, Rai Arh 263/RBS, Ki Zipur 27 dan unsur Banmin serta dibantu tembakan udara yang berusaha merebut dan menduduki KOTA GARAPAK, kekuatan mereka saat ini 90%, moril dan semangat bertempur tinggi.

b.    Kawan.

1)  Birigif 35/Spirit melaksanakan aksi hambat mulai 100600 MEI 202H disepanjang poros SABANDAR – KARI – MADI, menghambat   dan menahan gerak maju musuh yang akan merebut Kota GARAPAK dalam rangka operasi penindakan Komstra Pajajaran.

2)  Yonif 358/Teung melaksanakan aksi hambat di petak kanan Brigade.

3)  Yonif 356/Teuingeun sebagai cadangan Brigade, berada di belakang kita.

4)  Yon Armed 17/76 BL satuan kita.

  Catatan:

  • Pasukan kawan yang disebutkan adalah: satuan atasan 1 tingkat di atas ; satuan tetangga setingkat yang melaksanakan operasi di sekitar satuan; dan satuan perkuatan yang diterima (bila ada).
  • Tidak ada ketentuan baku untuk mendeskripsikan pasukan tetangga dan perkuatan. Apabila menggunakan pasukan kawan, berarti pasukan tetangga dan perkuatan termasuk di dalamnya. Bisa juga pasukan tetangga dan perkuatan di tulis tersendiri.
  • Yang perlu diperhatikan, jangan sampai petunjuk yang diberikan komandan menimbulkan ketidak-jelasan bagi staf.

c.    Medan.

1) Medan kritik di sepanjang poros SABANDAR – KARI – MADI adalah rangkaian ketinggian Q.123, Q.234, Q.345, .Q.456  dan rangkaian pegunungan Gn. Ciluk dan Gn. Bha.

2) Lindung tinjau dan lindung tembak, berupa hutan Hitaulo dan hutan campuran.

3) Lapangan tinjau dan lapangan tembak sangat ideal baik di  rangkaian ketinggian Q.123, Q.234, Q.345, Q.456 maupun rangkaian pegunungan Gn. Ciluk dan Gn. Bha.

4) Jalan pendekat, tersedia jalan kuda di rangkaian ketinggian Q.123, Q.234, Q.345, Q.456 dan jalan diperkeras yang saling   berhubungan di rangkaian pegunungan Gn. Ciluk dan Gn. Bha.

5) Rintangan alam di depan rangkaian ketinggian Q.123, Q.234, Q. 345, Q.456 berupa persawahan, anak sungai dan saluran irigasi. Adapun di depan rangkaian pegunungan Gn. Ciluk dan Gn. Bha terdapat Sungai Rimba dan 2 anak sungainya, yaitu S.Ular dan S.Kadal.

Catatan:

  • Apabila dalam persoalan diberikan data tentang cuaca dan karakteristi lain ( ideologi, politik, dst) gunakan istilah daerah operasi sebagai ganti medan agar dapat mewadahi aspek cuaca, medan dan karakteristik lain (karla).

3.   Pokok-pokok keinginan saya yang perlu kalian kembangkan:

a.  Saya menginginkan kita dapat menghambat gerak maju musuh  dengan 2 Kompi diperkuat di depan.

b.  Penempatan cadangan dapat mengantisipasi serangan musuh dari lambung kita.

c.   Penggunaan bantem Armed mampu membantu satuan manuver saat menghambat musuh dan melindungi satuan manuver saat mundur ke posisi hambat berikut.

d.    Penempatan satuan tank selain untuk menghadapi tank musuh juga dapat digunakan sebagai lindung tembak saat mundur ke posisi hambat berikut.

e.   Dst.

( Catatan: Seorang komandan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pertempuran biasanya telah memiliki intuisi yang tajam sehingga mampu membayangkan seperti apa operasi nantinya dilaksanakan. Namun demikian komandan masih perlu mempertimbangkan aspek-aspek lain yang mungkin berpengaruh terhadap pelaksanaan operasi. Apa yang telah tergambar di benak komandan itulah yang menjadi pokok-pokok keinginan komandan, dan aspek-aspek lain yang berpengaruh itulah yang akan dikembangkan staf untuk mendukung apa yang diinginkan komandan. Bisa saja intuisi komandan keliru karena kurangnya data, disinilah perannya staf untuk memberikan masukan agar komandan tidak keliru mengambil keputusan ).

4.    Penekanan kepada staf:

a.  Kepada Kasi Intel.

1)  UUK. Cari keterangan apakah musuh menggunakan poros selain  SABANDAR – KARI – MADI dalam gerak majunya ? Apabila benar, poros mana yang akan digunakan ?

2)  PIL. Cari keterangan apakah musuh akan menyerang melalui  lambung kiri pertahanan kita ?, berapa kekuatannya ?

Catatan: Dalam Bujuklap Dinas Staf Intelijen – Skep Kasad Nomor: Skep/5/I/1986 tanggal 2 Januari 1986, hal 25, tentang pengertian UUK dan PIL, sbb:

  • UUK adalah keterangan-keterangan yang diperlukan berdasarkan prioritas yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, yang harus dijawab oleh badan-badan pengumpul keterangan. UUK harus dirumuskan secara jelas, singkat dan dalam bahasa sederhana yang bersifat instruktif. UUK pada umumnya menyangkut kemampuan musuh, kelemahan dan kerawanannya, susunan bertempurnya, keadaan medan dan cuaca serta bahan keterangan lain yang diperlukan oleh markas atasan.
  • PIL adalah keterangan-keterangan lain yang diperlukan yang berkaitan dengan UUK dan bersifat memperkuat atau memperlemah. PIL dinyatakan juga dalam bentuk pertanyaan dan menggunakan kalimat yang jelas, singkat serta bahasa yang sederhana.

 

b.  Kepada Kasi Ops.

1)  Satuan manuver agar disusun secara mendalam untuk antisipasi serangan musuh dari lambung kiri.

2)  Penggunaan bantem harus fleksibel dan terkoordinir agar mampu menghadapi musuh dan melindungi pemunduran satuan.

3)  Penggunaan satuan Zipur difokuskan membuat kombinasi  rintangan alam dan buatan untuk menghambat musuh selama mungkin.

4)  Pengerahan pasukan banmin dikoordinir sehingga dapat dengan cepat mendukung kebutuhan logistik satuan.

 

c.  Kepada Kasi Pers.

1)  Pelihara kekuatan satuan sekurang-kurangnya 80 % untuk  melaksanakan operasi.  Gati diprioritaskan pada satuan manuver depan untuk menjaga  keseimbangan pasukan.

2)  Perhatikan pelayanan personel dan  kepemimpinan komandan bawahan agar moril pasukan tetap terjaga terutama saat mendapat tekanan berat musuh.

3)  Berikan pelayanan terbaik kepada prajurit yang luka dan gugur agar moril pasukan tetap terpelihara.

4)  Surat menyurat dari home base jangan sampai mengganggu konsentrasi prajurit dalam melaksanakan tugas.

 

d.  Kepada Kasi Log.

1)  Pendistribusian dan pelayanan logistik agar diatur mengalir dari belakang ke depan untuk mendukung  operasi.

2)  Perhitungkan kemampuan Poslongyon, sarana evakuasi dan kecepatan evakuasi untuk mengantisipasi jatuhnya korban dipihak kita.

     

e.  Kepada Kasi Ter.

1)  Manfaatkan potensi geografi, demografi dan kondisi sosial  yang telah disiapkan oleh komando kewilayahan  secara maksimal untuk mendukung operasi.

2) Penyingkiran penduduk harus sudah selesai selambat-lambatnya pada H-5. Gunakan rute di luar petak operasi agar tidak  mengganggu persiapan operasi serta menghindari adanya penyusupan musuh.

Demikian petunjuk saya, agar dipedomani oleh para staf dalam membuat perkiraan sesuai fungsi masing-masing.

  • Ada pertanyaan ?
  • Sekarang jam . . . . . . (sesuaikan dengan perhitungan atau diberi dalam persoalan)
  • Saran staf saya terima paling lambat jam . . . . . (sesuaikan perhitungan)
  • Selamat bertugas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan pertanyaan anda disini.