19 Januari 2010

Trik Mengerjakan Penugasan pada Tahap Korespondensi

     Pada tahap korespondensi Pasis harus menyelesaikan 53 lembar penugasan, bahkan ada juga lembar penugasan yang menuntut lebih dari 1 produk, seperti halnya materi kepemimpinan yang menugaskan 3 produk kajian (kajian kepemimpinan satuan, kajian kepemimpinan tokoh luar negeri dan kajian kepemimpinan tokoh dalam negeri). Apabila dihitung waktu sejak pasis kembali ke satuan pada tanggal 21 Januari 2010  s/d waktu paling akhir pengumpulan produk pada tanggal 23 Maret 2010 maka waktu yang tersedia bagi pasis adalah 61 hari. Bisa kita bayangkan betapa padatnya jadwal pasis selama tahap korespondensi.

     Pimpinan Angkatan Darat juga telah menaikkan standar nilai bagi pasis Dikreg 48, yakni: minimal 80, sehingga saya tidak bisa membayangkan bagaimana pontang-pantingnya pasis untuk menyelesaikan produk. Pimpinan juga telah menegaskan bahwa pelaku plagiat  tidak akan diberi ampun. Dan memang sudah sepantasnya Pasis Dikreg Seskoad haram  melakukan tindakan plagiat, karena mempertaruhkan kehormatan dan martabat yang harus dijunjung tinggi setiap perwira. Esensi plagiat adalah mengakui pendapat atau gagasan orang lain sebagai miliknya, atau juga menuliskan pendapat atau gagasan tanpa menyebut sumbernya sehingga pendapat atau gagasan seolah-olah adalah miliknya. Dalam etika akademis, kita tidak perlu meminta ijin secara lisan untuk menggunakan pendapat atau gagasan orang lain, cukup mencantumkan sumber sesuai aturan penulisan yang berlaku umum. Saya mewanti-wanti kepada pasis untuk tidak menganggap sepele masalah plagiarisme ini. Lebih baik pasis menempuh jalan yang sulit dan berat tetapi terhormat daripada jalan yang mudah dan ringan tetapi hina. Ingat berapa besar pengorbanan pasis dan doa anak istri yang mengiringi hingga para perwira mendapat kehormatan menjadi Pasis Dikreg Seskoad. Penyesalan dikemudian hari tidak ada gunanya. Lalu bagaimana sebaiknya pasis menyiasati tuntutan tugas pendidikan yang demikian berat namun waktunya terbatas.

     Kuncinya adalah kerjasama. Seperti filosofi sapu lidi, sebatang lidi sangatlah sulit ketika akan membersihkan dedaunan yang ada di halaman, namun ketika sekelompok lidi-lidi membentuk suatu kesatuan yang barnama sapu lidi, maka tugas membersihkan dedaunan menjadi jauh lebih mudah dilaksanakan. Dengan filosofi itu pasis bisa membangun kebersamaan untuk melaksanakan tugas pendidikan selama tahap korespondensi. Saya menyarankan menggunakan metode: Bahu membahu menyiapkan input, mandiri melakukan proses, efektif mendapat output

     Menyiapkan input. 53 materi pelajaran dipertanggung-jawabkan kepada 209 pasis, dengan demikian 1 materi pelajaran menjadi tanggung jawab 4 orang pasis untuk menyiapkan input yang dibutuhkan sesuai dengan tuntutan yang dikehendaki persoalan. Input yang disiapkan, misalkan: data/fakta, teori, pernyataan, argumen, contoh peristiwa, dsb. Menyiapkan input yang memadai bagi suatu tulisan argumentatif/analitis memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga bila setiap pasis harus menyiapkan input sendiri-sendiri maka dapat dipastikan pasis tidak akan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan, atau seandainya mampu menyelesaikan tugas maka patut dipertanyakan seperti apa kualitas produk yang dibuat pasis. Dengan memberikan tanggung jawab penyiapan input secara bahu membahu maka beban pasis untuk menyiapkan input akan menjadi semakin ringan. Dan diperlukan secara perorangan pasis masih dapat menambahkan input tambahan untuk lebih meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kemampuan akademis masing-masing. Misalkan ditentukan waktu 1 minggu untuk menyiapkan input, maka dalam satu minggu itu seluruh 53 lembar penugasan sudah siap inputnya. Untuk mendukung hal ini, pasis dapat menggunakan ruang di website Dikreg 48 ( yang saya dengar sudah ada), atau fasilitas lain seperti facebook, dsb.

     Melakukan proses. Ini adalah tahap dimana pasis membuat tulisan, melakukan analisis hingga memberikan argumen. Sekalipun input yang digunakan sama, namun bisa dipastikan kemungkinan tulisan/analisis/argumen yang sama amat sangat kecil bila pasis mengerjakannya secara mandiri/perorangan dengan bahasa sendiri. Melakukan proses ini tentunya akan sangat terbantu dengan input yang memadai, proses penulisan/analisis/argumen akan lebih mudah dan cepat.

     Output yang diharapkan adalah hasil karya pasis secara pribadi, yang menunjukkan kualitas diri dan intelektual masing-masing pasis. Output ini mudah-mudahan dapat dicapai sekalipun tampaknya pekerjaan yang dibebankan kepada pasis sepertinya melebihi kapasitas.

     Mudah mudahan dengan metode seperti ini, pasis dapat mengerjakan tugas pendidikan secara optimal dan mengamankan kebijakan pimpinan Angkatan Darat dengan melaksanakan tugas pendidikan ini secara sungguh-sungguh, bertanggung-jawab dan bermartabat. Selamat belajar.

1 komentar:

Tuliskan pertanyaan anda disini.