23 Juni 2009

Kajian Kepemimpinan Satuan

     Beberapa hari lalu perwira siswa menerima Lembar Tugas Kepemimpinan satuan. Dalam persoalan Pasis diberikan sebuah ilustrasi cerita fiksi yang menggambarkan satuan yang bertempur dengan panik dan satuan yang bertempur dengan berani. Namun sekalipun bersifat fiksi, apa yang digambarkan dalam cerita tersebut diambil dari kejadian-kejadian pertempuran yang sungguh-sungguh terjadi. Inti dari persoalan ini, Pasis mendapat tugas untuk mencari tahu mengapa Kompi B bertempur dengan panik kemudian lari  meninggalkan daerah pertahanan dan mengapa Kompi C bertempur dengan berani serta berhasil mengusir musuh.

    Pasis yang bertindak sebagai Kolonel Andaru seolah-olah turun langsung kelapangan untuk mencari tahu apa yang terjadi dan membuat kajian sebagai lampiran laporan kepada Panglima Divisi.

    Titik penting dalam ilustrasi cerita tersebut adalah dimensi manusia dalam peperangan yang tidak pernah berubah sejak awal timbulnya perang, yaitu: kepercayaan/keyakinan, moral, keberanian, keinginan bertempur dan kepemimpinan. Fokuskan kajian pada pertanyaan berikut:

  • Bagaimana para pemimpin melaksanakan tanggung-jawab menyelesaikan tugas sambil memperhatikan prajuritnya?
  • Bagaimana pemimpin Kompi B dan Kompi C mempengaruhi keberanian dan keinginan bertempur prajuritnya?
  • Kepemimpinan apa yang menyebabkan kepanikan?
  • Kepemimpinan apa yang menyebabkan keberhasilan serangan?

    Pada bab “Data dan Fakta”, tuangkan fakta- fakta yang didapatkan ketika mengunjungi Kompi B baik melalui pengamatan/observasi maupun wawancara dengan Komandan Kompi B dan prajurit Kompi B, demikian juga saat mengunjungi Kompi C. Apa yang ditunjukkan oleh fakta-fakta tersebut berkaitan dengan dimensi manusia dalam peperangan.

     Pada bab “Analisa” lakukan pendalaman terhadap fakta-fakta yang didapat, lihat apakah ada interaksi antara fakta satu dengan lainnya, temukan apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebabnya. Contoh: Satu fakta mengatakan bahwa Kompi B mengalami kepanikan pada saat bertempur.  Kepanikan prajurit Kompi B mulai terjadi ketika mendengar Kompi ditempatkan pada posisi pertahanan yang paling berbahaya dan ada desas desus hal itu disengaja karena buruknya hubungan Danki dengan Kasiops. Temukan secara akademis apa pengertian panik, apa penyebab panik dan apa pengaruh panik, korelasikan dengan situasi yang dihadapi Kompi B dengan memberikan fakta-fakta untuk mendukung pernyataan akademis tersebut ( proses pendefinisian ). Selanjutnya temukan secara akademis apa penyebab panik, korelasikan dengan obyek analisa dengan memberikan fakta-fakta yang mendukung.

     Memang sulit untuk pasis memberikan jawaban secara ideal atas seluruh obyek yang sedang dikaji, namun minimal ada 2 atau 3 point yang dapat dilakukan secara ideal ( ketua sindikat bisa menentukan fokus yang harus dibahas secara mendalam bagi kelompok, selanjutnya pada diskusi sindikat dapat dirangkum mendekati jawaban yang mendekati ideal ).

     Mengapa Pasis harus melakukan proses berpikir semacam itu ? Karena sesungguhnya domain terbesar proses penyerapan pengetahuan ( kognisi ) Pasis Seskoad adalah pada tingkat analisis ( menurut Michael Bloom terdapat 6 tingkatan kognitif pada manusia, yaitu: mengetahui – memahami – aplikasi – analisa – sintesa –evaluasi ).

     Demikian sekedar arahan dalam mengerjakan persoalan kepemimpinan satuan, semoga bermanfaat.

2 komentar:

  1. disampaikan oleh penulis adanya faktor luar atau eksternal mempunyai dampak terkait kepemimpinan antara danki b dan c, mohon arahannya kami sedang membuat suatu tulisan seberapa besar dampak pengaruh eksternal dari diri pimpinan dibandingkan internal pimpinan dalam hal ini danki/dansat karena adanya karakter buillding sejak masa kecilnya sampai dewas sudah memberikan pengaruh yang luar biasa. sehingga dia memberikan warna lain pada ciri kepemimpinannya.

    BalasHapus
  2. Hei Marjaga Siagian21 Januari 2010 pukul 19.58

    Ada 4 faktor utama kepemimpinan (menurut FM-100), yaitu: Pengikut, Pemimpin, Komunikasi dan Situasi. Permasalahan kepemimpinan sebagian terbesar terjadi karena pemimpin tidak memahami faktor-faktor utama tersebut termasuk bagaimana faktor utama tersebut saling berinteraksi.

    BalasHapus

Tuliskan pertanyaan anda disini.